Jakarta, SP - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebarkan 15.000 ekor benih ikan kakap putih di Pantai Bentar, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, untuk menjaga kestabilan stoknya di kawasan perairan tersebut.
"Penyebaran 15.000 benih dari sisi lingkungan akan menjaga kestabilan stok, sedang dari aspek ekonomi, diharapkan akan meningkatkan jumlah tangkapan bagi nelayan," kata Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, KKP memastikan komitmen mendukung percepatan pembangunan perikanan di Kabupaten Probolinggo dengan pemberian berbagai program dan bantuan langsung bagi pelaku utama perikanan yakni pembudi daya ikan, nelayan, pengolah dan petambak garam.
Ia mengungkapkan bahwa total dukungan KKP tersebut diperkirakan mencapai Rp14,05 miliar yang masing-masing terdiri atas input produksi, sarana perikanan, fasilitasi pembiayaan, perlindungan pelaku utama melalui asuransi dan sertifikasi hak atas tanah, pengembangan SDM anak pelaku utama perikanan dan bentuk lainnya.
Penyerahan bantuan pemerintah yang telah dilakukan 28 Februari 2019 itu, menurut Slamet, juga difokuskan agar dukungan itu dapat secara langsung meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga pelaku utama mendapatkan nilai tambah keuntungan yang lebih besar dan kapasitas usaha yang lebih kuat.
"KKP terus mendorong peningkatan kesejahteran pelaku utama perikanan. Jadi, kami akan pastikan bahwa program ini bisa memberikan dampak positif bagi perbaikan struktur ekonomi masyarakat dan tentunya perekonomian daerah," jelasnya.
Apalagi, Dirjen Perikanan KKP memaparkan bahwa berbagai program KKP sepanjang empat tahun terkahir mampu memberikan efek positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat.
Menurut dia, indikatornya yakni nilai tukar nelayan (NTN) naik dari 109,86 pada 2017 menjadi 113,28 pada 2018, sedangkan nilai tukar pembudi daya ikan (NTPI) untuk periode yang sama naik dari 99,09 menjadi 100,80.
Sementara itu, lanjutnya, nilai tukar usaha nelayan (NTUN) naik dari 123,01 menjadi 126,68 dan nilai tukar usaha pembudi daya ikan (NTUPI) pada periode yang sama naik dari 110,23 menjadi 113,27.
"Tren pertumbuhan NTN dan NTPI yang positif sepanjang tahun 2018 tersebut menunjukkan bahwa ada perbaikan struktur ekonomi masyarakat pelaku usaha perikanan nelayan dan pembudi daya. Struktur ekonomi tersebut yakni peningkatan pendapatan yang berdampak pada perbaikan daya beli masyarakat, utamanya teradap akses kebutuhan dasar," ucapnya.
Ia juga menuturkan bahwa pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan juga tercatat mengalami kenaikan, yakni pada 2017 rata-rata pendapatan nelayan sebesar Rp3,439 juta menjadi Rp3,636 juta pada 2018.
Demikian pula dengan pembudi daya ikan, pada periode yang sama naik dari Rp3,298 juta menjadi Rp3,385 juta. (antara)
Komentar Anda